Sejarah GPIB
sumber gambar : id.wikipedia.org
Dalam pengakuan dan pemahaman imannya, GPIB mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, Anak Allah,Juruselamat Dunia dan Kepala Gereja yang adalah Sumber Hidup, sebagaimana disaksikan dalam Alkitab.
Dalam menata dan mengembangkan panggilan dan pengutusan, GPIB menganut sistem Presbiterial Sinodal yang dilaksanakan oleh para Presbiter yaitu Pendeta, Penatua dan Diaken bersama seluruh anggota Jemaat GPIB. Pimpinan GPIB berada di tangan Majelis Sinode yang dibantu oleh Dewan-dewan Pelayanan Kategorial, Departemen-departemen, dan sejumlah Yayasan untuk melaksanakan berbagai program pelayanannya. Program-program pelayanannya mencakup pendidikan, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat, dll.
Visi GPIB
GPIB Menjadi Gereja Yang Mewujudkan Damai Sejahtera Bagi Seluruh Ciptaan-Nya
Misi GPIB
- Menjadi gereja yang terus menerus diperbaharui dengan bertolak dari Firman Allah, yang terwujud dalam perilaku kehidupan warga Gereja, baik dalam persekutuan, maupun dalam hidup bermasyarakat.
- Menjadi gereja yang hadir sebagai contoh kehidupan, yang terwujud melalui inisiatif dan partisipasi dalam kesetiakawanan sosial serta kerukunan dalam masyarakat, dengan berbasis pada perilaku kehidupan keluarga yang kuat dan sejahtera.
- Menjadi gereja yang membangun keutuhan ciptaan yang terwujud melalui perhatian terhadap lingkungan hidup, semangat keesaan, serta semangat persatuan dan kesatuan warga gereja sebagai warga masyarakat.
Motto GPIB
Tema Tahunan GPIB (2024 - 2025)
Tentang GPIB Koinonia
Melalui Surat Keputusan Wakil Tinggi Kerajaan di Indonesia tertanggal 1 Desember 1948 No. 2, gereja ini beralih kepemilikan ke Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat dan diberi nama GPIB Jemaat Bethel.
Kemudian pada tanggal 1 Januari 1961 namanya menjadi GPIB Jemaat “Koinonia”